Sabtu, 13 Agustus 2011

Kenangan

Bahkan teringat sepenggal kenangan manis bersamamu pun terasa sangat menyakitkan disaat sadar kamu tak ditakdirkan untukku

Kamis, 28 Juli 2011

Kata-kata Bijak dalam Mendidik Anak


  • Jika anak dibesarkan dengan celaan... dia akan belajar memaki.
  • Jika anak dibesarkan dengan cemoohan... dia akan belajar rendah diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan... dia akan belajar memaki.
  • Jika anak dibesarkan dengan hinaan... dia akan belajar menyesali diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan dorongan... dia akan belajat percaya diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan pujian... dia akan belajar menghargai.
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa aman... dia akan belajar menaruh kepercayaan.
  • Jika anak dibesarkan dengan dukungan... dia akan belajar menyenangi diri sendiri.
  • Jika anak dibesarkan dengan toleransi... dia akan belajar menahan diri.
  • Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baiknya perlakuan... dia belajar keadilan.
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan... dia akan belajar menemukan cinta dalam hidupnya...
Sumber : http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150164316324301

Senin, 18 Juli 2011

PURNAMA

jika aku tak bisa menjadi langit bagi rembulan,
cukup bagiku menjadi angin yang menghalau mendung,
agar rembulan pancarkan purnama,
bersama langit warnai semesta,
untuk malam terlihat indah,

meski tak pernah rasakan lembutnya purnama,
dan rembulan tak sadar akan hadirmu
hembusanmu akan terus dan slalu menghalau mendung
agar rembulan pancarkan persona purnama

meski kamu sadar.....
cahaya rembulan tak mesti untukmu,
dia menghiasi megahnya langit dan semesta
bahkan mentari pagi akan membawanya meninggalkanmu,
kau tetap bertahan nantikan malam
berharap membawa rembulanmu kembali

wahai angin malam,
teruslah berhembus,
teruslah menghalau mendung
agar rembulan pancarkan persona purnama

SOMBONG

Orang sombong karena punya suatu kelebihan, meski ga sepantasnya, masih mungkin mendatangkan manfaat bagi orang lain, orang bisa mengambil hikmah dan belajar dari kelebihannya.

Orang sombong tanpa punya hal yang dibanggakan hanya akan meresahkan orang sekelilingnya.
Kepada orang yg berada diatasnya, dia sibuk cari muka, menjilat dan berusaha menunjukkan dia lah orang yang paling pantas atas sesuatu.
Sementara kepada orang yang dia anggap rendah, kerjanya cuma berusaha mencari kesalahan orang lain untuk menutupi kekurangannya dan berharap dia nampak lebih berwibawa dan lebih segalanya dari orang lain.
Tanpa dia sadari, sebenarnya dia sedang meruntuhkan wibawa dan pengakuan yang selama ini susah payah dia bangun, dia mematikan kreativitas orang2 yg sebenarnya dia butuhkan untuk meraih apa yang dia harapkan.

BAGAIMANA MENYIKAPI HARI VALENTINE

Sebenarnya ada banyak versi yang tersebar berkenaan dengan asal-usul dari Valentine’s Day, namun pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Peringatan hari besar ini dirayakan untuk menghormati Juno (Tuhan Wanita) dan Perkawinan, serta Pah (Tuhan dari Alam). pada saat itu digambarkan orang-orang muda (laki-laki dan wanita) memilih pasangannya secara diundi, kemudian mereka bertukar hadiah sebagai pernyataan cinta kasih. Dengan diikuti berbagai macam pesta dan hura-hura bersama pasangannya masing-masing.

Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama–nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (lihat: The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St.Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (lihat: The World Book Encyclopedia 1998).
The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” termaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan dari pada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam menikahkan banyak pemuda sehingga iapun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (lihat: The World Book Encyclopedia, 1998). Kebiasaan mengirim kartu Valentine itu sendiri tidak ada kaitan langsung dengan St. Valentine. Pada 1415 M ketika the Duke of Orleans dipenjara di Tower of London, pada perayaan hari gereja mengenang St.Valentine 14 Februari, ia mengirim puisi kepada istrinya di Perancis. Kemudian Geoffrey Chaucer, penyair Inggris mengkaitkannya dengan musim kawin burung dalam puisinya (lihat: The Encyclopedia Britannica, Vol.12 hal.242 , The World Book Encyclopedia, 1998).

Lalu bagaimana dengan ucapan “Be My Valentine?” Ken Sweiger dalam artikel Should Biblical Christians Observe It?” mengatakan kata “Valentine” berasal dari Latin yang berarti : “Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat dan Yang Maha Kuasa”. Kata ini ditujukan kepada Nimrod dan Lupercus, tuhan orang Romawi. Maka disadari atau tidak, -tulis Ken Sweiger- jika kita meminta orang menjadi “to be my Valentine”. Dalam Islam hal ini tentu termasuk Syirik, artinya menyekutukan Allah. Adapun Cupid (berarti: the desire), si bayi bersayap dengan panah, adalah putra Nimrod, the hunter (dewa Matahari). Disebut tuhan Cinta, karena ia rupawan sehingga diburu wanita bahkan ia pun berzina dengan ibunya sendiri!

Sejarah Valentine di atas menjelaskan kepada kita apa dan bagaimana Valentine’s Day itu, yang tidak lain bersumber dari paganisme orang musyrik, penyembahan berhala dan penghormatan pada pastor. Bahkan tak ada kaitannya dengan kasih sayang. Lalu kenapa kita masih juga menyambut hari valentine? Adakah ia merupakan hari yang istimewa? Adat kebiasaan? Atau hanya ikut-ikutan semata tanpa tahu asal muasalnya? Bila demikian, sangat disayangkan banyak teman-teman kita -remaja putra-putri muslim – yang terkena penyakit ikut-ikutan mengekor budaya Barat dan acara ritual agama lain.

Allah SWT berfirman :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mengetahui tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan diminta pertangggungjawabnya? (QS. Al-Isra’ [17]: 36).
Ikut Valentine’s Day berarti menghancurkan kepribadian dan karakter kita sendiri, kepribadian muslim. Maka dari itu jauhilah kebiasaan yang jahiliyah, yang dapat merusak kepribadian kita, merusak keIslaman kita. Jika generasi muda muslim telah rusak, maka Islam ini akan mudah dihancurkan. Kita sebagai muslim memiliki karakter dan kepribadian yang khas dan istimewa berdasarkan teladan Rasulullah SAW. Tanggung jawab kita adalah menyerap, mengamalkan dan memeliharanya. Jadi, mengapa harus mengambil kepribadian orang lain yang belum tentu baik, atau bahkan nyata keburukannya? Wallahu A`lam.
Sumber : The World Book Encyclopedia 1998

Senin, 11 Juli 2011

Jejaring Sosial

Situs Jejaring Sosial, apapun namanya, memang Dunia MAYA, tapi dampak dr interaksi antar user, spt kesal, sebel, tersinggung, marah, cemburu, suka, senang, simpatik atau bahkan jatuh cinta adalah NYATA, maka bijak lah dlm menyikapi dan santun dlm menuangkan kiriman, status maupun komen di Situs Jejaring Sosial, layaknya berinteraksi dan bergaul di Dunia NYATA

Masa Lalu

Kenangan masa lalu, suka duka, susah senang, pahit manis, adlh bagian dr kehidupan, brusaha menghapus masa lalu brarti kamu brusaha menghilangkan sebagian kehidupanmu.